Swaragapura
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) Wihaji didampingi Staf khusus Wakil Presiden Republik Indonesia Tina Talisa menghadiri kegiatan Retreat dan Jambore Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Provinsi Jawa Barat di Rancaupas Kabupaten Bandung. Sabtu (12/7)
Mendukbangga Wihaji mengaku sangat terkesan dengan sambutan ribuan peserta Retreat dan Jambore Bangga Kencana Jawa Barat 2025 yang terdiri dari penyuluh keluarga berencana (PKB) dan ASN Kemendukbangga Jabar yang telah membawa semangat baru dalam upaya pencapaian program Bangga Kencana
Kegiatan tersebut dihadiri pula pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama Kemendukbangga dan Pimpinan OPD Kabupaten/Kota yang membidangi program Bangga Kencana se- Jawa Barat
Menurut Wihaji Bahwa Jawa Barat merupakan kekuatan utama percepatan penurunan stunting di Indonesia pasalnya kenaikan prevalensi stunting di Jawa Barat sangat menentukan pada kenaikan stunting secara nasional begitu juga sebaliknya. Hal itu disebabkan Jawa Barat penduduknya paling banyak di Indonesia
“ Jawa Barat berhasil menurunkan stunting dari 21,7 persen menjadi 15,9.Penurunan ini berdampak besar pada penurunan prevalensi stunting secara nasional. Terima kasih Jawa Barat yang berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 5 persen (tepatnya 5,8 persen) pada tahun 2024” ujarnya
“Prevalensi stunting secara nasional turun dari 21,5 pada tahun 2023 menjadi 19,8 pada tahun 2024. Adapun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024-2029 mematok prevalensi stunting nasional sebesar 14 persen pada tahun 2029’ Tambah Wihaji
Untuk mempercepat penurunan stunting lanjut Wihaji, pihaknya telah memerintahkan PKB berkoordinasi dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di setiap Kabupaten dan Kota. Hal itu sangat penting untuk memastikan ibu hamil dan menyusui serta anak dibawah lima tahun (Balita) non-pendidikan anak usia dini (PauD) bisam mendapatkan makanan bergizi gratis (MBG) melalui SPPG setempat
“ Kemendukbangga telah bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyalurkan MBG bagi kluster ibu hamil dan menyusui sertaBalita non-PAUD. Dalam hal ini SPPG bertugas menyediakan makananya sementara Kemendukbangga mendistribukan” ujarnya
Pada saat yang sama Wihaji juga mengajak para PKB dan ASN Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jawa Barat untuk fokus pada pencapaian lima program prioritas yang menjadi quick wins Kemendukbangga. Salah satunya terkait dengan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI)
“ Peran ayah sangat penting karena kehadiran anggota keluarga baru yang sangat mempengaruhi otak. Siapa keluarga baru ? Handphone” pungkasnya