Program Makan Bergizi Gratis Dimulai di Panjalu, 1.343 Warga Jadi Penerima Manfaat

Swara Gapura

Upaya peningkatan gizi masyarakat di wilayah Kabupaten Ciamis terus diperkuat. Melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mekarsari, program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dilaksanakan di Desa Kertamandala, Kecamatan Panjalu.

Pada tahap awal, sedikitnya 1.343 penerima manfaat yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, dan balita mendapat dukungan langsung dari program ini. Kehadiran MBG diharapkan mampu meningkatkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) terutama bagi kelompok rentan di wilayah dengan kemiskinan ekstrem.

Camat Panjalu, Rohendi, S.Sos., menyampaikan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya ditentukan oleh pemerintah, tetapi juga keterlibatan masyarakat.

“Kegiatan ini harus berjalan secara konsisten. Kehadiran ibu hamil, ibu menyusui, serta balita setiap minggu menjadi kunci utama dalam memperbaiki kualitas gizi masyarakat,” ujarnya.

Program MBG juga diharapkan membawa manfaat ekonomi dengan melibatkan warga lokal, mulai dari tenaga gizi, kader desa, hingga kelompok UMKM yang berperan dalam penyediaan bahan pangan dan pengelolaan dapur komunitas.

Kepala Dinas DPMD Kabupaten Ciamis, Asep Khalid Fajari, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, peran kader gizi dan kemitraan dengan pelaku usaha kecil menengah akan memperkuat gerakan pencegahan stunting sejak dini.

Dalam pelaksanaan di Desa Kertamandala, hadir sejumlah unsur penting, mulai dari jajaran Muspika Kecamatan Panjalu, perwakilan TNI-Polri, tokoh masyarakat, hingga mitra penyelenggara program.

Owner SPPG Mekarsari, Rapik, menegaskan komitmennya memperluas cakupan pelayanan program MBG.

“Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para penerima manfaat dan menjadikan program ini sebagai langkah nyata menuju masyarakat Panjalu yang lebih sehat dan sejahtera,” katanya.

Gerakan MBG di Panjalu menjadi bukti nyata sinergi pemerintah, komunitas, dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan gizi sekaligus meningkatkan kesejahteraan berbasis potensi lokal. (SG.W-028/mon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *