Swara Gapura
Untuk mengatasi atau pencegahan dan penanganan stunting diperlukan upaya upaya komprehensif dan teritegrasi dari semua pihak pasalnya stunting merupakan masalah serius yang tidak hanya berdampak buruk pada pertumbuhan fisik tetapi juga memperngaruhi perkembangan otak dan kemampuan belajar anak
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Erwan Setiawan saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TPPPS) Provinsi dan Kabupaten/ Kota se-Jawa Barat Tahun 2025, di Bale Asri Pusdai Bandung, Kamis (20/11).
Erwan menuturkan, jika merujuk pada data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, prevalensi stunting di Jawa Barat mengalami penurunan sebesar yaitu 5,8 persen dari sebelumnya sebesar 21,7 persen pada tahun 2023 menjadi 15,9 persen pada tahun 2024.
“Angka penurunan ini menjadi penurunan tertinggi di Indonesia dan kita mendapat apresiasi sebagai provinsi dengan penurunan starting terbaik di Indonesia dari Pemerintah Pusat melalui Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia,” katanya.
“Meskpuni demikian, jumlah penduduk Jabar mencapai 51 juta jiwa. Angka itu menjadi tantangan besar dalam penurunan upaya stunting ini,” tambah Erwan.
Erwan menegaskan, urusan stunting bukan hanyaterkait dengan masalah kesehatan saja, akan tetapi juga tentang bagaimana untuk memastikan generasi penerus menjadi generasi yang berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi sehingga dapat mendukung bonus demografi.
“ Generasi penerus harus berkualitas, generasi berkualitas tidak hanya unggul secara akademil tetapi juga memiliki karakter kuat dan kepribadian baik serta keterampilan idup yang mempuni,“ tegasnya.
Ia menambahkan, jika Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia dihadapkan dengan sebuah tantangan untuk menjamin kualitas sumber daya manusia (SDM) sejak dini. Menurut Erwan generasi penerus harus terbebas dari hal-hal yang tak hanya menghambat pertumbuhan fisik, tetapi juga pertumbuhan otak.
“ Anak yang mengalami stunting rentan terkena penyakit hingga sulit berprestasi sehingga usia produktifnya akan kurang optimal. Lebih jauh, dari sisi produktivitas, stunting dapat menyebabkan kerugian negara,” pungkasnya.
