Cegah Stunting Dengan Pola Hidup Sehat

Swaragapura.co.id

Bertempat di GOR Kompak Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya anggota DPR RI Hj Nurhayati Effendi didampangi Kepala BKKBN Jawa Barat Fazar Supriadi Sentosa menghadiri sekaligus sebagai  narasumber kegiatan Pembinaan Keluarga Beresiko Stunting . Minggu (13/8)

Selain kedua nara sumber  dari DPR RI dan Kepala BKKBN Jawa Barat juga dari Kabid Dalduk- KS DInas PPKBP3A Kota Tasikmalaya Nina Setiamah. Kegiatan tersebut dihadiri unsur muspika kecamatan Kawalu, RT/RW  se- Kecamatan Kawalu dan ibu ibu warga Kecamatan Kawalu

Hj Nurhayati menuturkan saat ini pemerintah tengah fokus menurukan angka stunting hingga angka 14 persen di tahun2024, pasalnya sampai saat ini angka stunting di Indonesia masih diatas 20 persen. Menurutnya bila stunting tidak teratasi akan terjadi lost generation

“  Untuk menghindari resiko  kelahiran yang membawa kematian ibu dan anak serta terhindar dari resiko stunting , saya mengajak ibu ibu untuk selalu menjaga kesehatan dan hidup sehat karena upaya percegahan harus dilakukan  Pemerintah dan semua elemen masyarakat ” ujarnya

“ Pencegahan stunting tidak hanya dilakukan ibu ibu, tetapi juga harus dilakukan bapat bapak yaitu dengan tidak merokok diruangan terutama yang ada anak anak dan ibu hamil “ tambah Hj Nurhayati

Tasikmalaya masih menjadi penyumbang stunting di Jabar. Sedangkan Jabar penduduknya mencapai 30 persen dari rasio penduduk Indonesia, maka dari itu stunting tidak hanya jadi pembahasan tapi harus ada tindakan nyata dan kesamaan langkah mulai dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah

“ Upaya menurunkan stunting harus menjadi gerakan bersama hingga melakukan langkah langkah intervensi langsung misalnya  gagasan kota Tasikmalaya 1orang ASN 1 orang anak stunting” terangnya

ia juga mengingatkan pemicu stunting diantaranya kelainan bawaan, kekurangan gizi, kondisi lingkungan yang tak bersih, dan factor ekonomi

“ kalau mendaptkan anak stunting segera laporkan  ke Puskesmas, jangan dibiarkan” tegasnya

Pada Kesempatan yang sama Kepala BKKBN Jawa Barat Fazar Supriadi menekankan akan penting generasi yang berkualitas untuk menwujudkan Negara maju karena di Negara maju tidak ada stunting.

“Kalau warganya pintar tidak akan mudah terhasut, seperti menerima WhatsApp (WA) tidak langsung sebarkan (share) tetapi dipahami dulu” imbuhnya

Penduduk Indonesia  lanjut Fazar, mengalami peningkatan angka harapan hidup, namun demikian berdasarkan data dari Kemenkes kenaikan angka harapan hidup masih belum dimbangi dengan tren kesehatan

“ Peningkatan Angka harapan hidup harus dibarengi peningkatan pola hidup sehat “ tegas Fazar

Fazar juga mengingatkan angka stunting di Tasikmalaya harus terus ditekan pasalnya sampai saat ini masih diangka 22,45 persen misalnya TPK lebih intens mendampingi calon pengantin agar tidak menikah diusia muda

“ Pola hidup sehat juga salah satu upaya untuk menekan angka stunting. Di Tasikmalaya masih tinggi konsumsi air dari sumber air yang tak layak , masih banyak jamban tak layak yang bisa memicu infeksi” Pungkasnya (SG-W.002)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *