Putih Ajak Masyarakat Pahami Faktor Penyebab Stunting

Swara Gapura

Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak baik pertumbuhan tubuh maupun otak sebagai akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu lama. Sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir

Menurut  Komisi IX anggota DPR RI  drg. Putih Sari penyebab terjadi stunting tidak hanya masalah ekonomi keluarga saja,  akan tetapi juga disebabkan kurangnya perhatian dari orang tua dan pola asuh yang salah.

“Untuk menekan angka peningkatan stunting masyarakat perlu memahami factor factor apa saja yang menyebabkab stunting” ujar Putih Sari saat menghadiri kegiatan Program KIE Percepatan penurunan stunting  bersama BKKBN Jabar di Desa Mekarjaya Kecamatan Kadungwarungin Kabupaten Bekasi. Selasa (10/10)

Selain kekurangan gizi dan kesalahan pola asuh, lanjut Putih penyebab stunting adalah tidak menerapkan program KB di keluarga pasalnya dengan tidak ber-KB  maka angka kelahiran anak di keluarga tidak bisa direncanakan. “Kehamilan yang terlalu dekat dan tidak terencana berdampak pada terganggunya kesehatan ibu  dan pola asuh tidak maksimal mungkin saja anaknya jadi stunting,” ujarnya.

Kabuputen Bekasi harus melakukan berbagai upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting lebih maksimal karena Kabupaten Bekasi merupakan  salah satu kabupaten di Indonnesia  yang kasus stunting terbanyak. “Untuk menekan angka stunting di Kabupaten Bekasi  harus melakukan upaya pencegahan agar program percepatan penurunan stunting lebih maksimal,” ujar Putih

Sementara itu Sekertaris BKKBN  Jawa Barat Irfan Indriastono  mengatakan ciri ciri anak stuntin bisa dilihat sejak lahir  misalnya berat badan pada waktu dilairkan kurang dari 2,5 kilogram dan tinggi badannya dibawah 48 centimeter. Menurutnya  kondisi tersebut harus benar benar diwaspadai oleh orang tua. “Ketika dilingkungan ada yang melahirkan dalam kondisi tersebut lebih baik diinformasikan kepada petugas KB  atau pemerintah Desa untuk segera  ditindak lanjuti,” kata Irfan.

“Stunting ini bisa dicegah dan disembuhkan jika anak masih berusia di bawah dua tahun . Lebih cepat ditangani akan lebih bagus,” pungkasnya. (SG.W-002/toni jayalaksana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *