Swara Gapura
Untuk mencegah dan mengatasi anemia, ibu hamil diharuskan mengonsumsi tablet penambah darah atau tabet tambah darah (TTD) karena TTD merupakan suplemen yang mengandung zat besi, asam folat, dan vitamin B12 yang sangat dibutuhkan ibu hamil. Demikian di tegaskan anggota komosi IX DPR RI Wenny Haryanto saat mengahadiri kampanye Percepatan Penurunan stunting bersama BKKBN Jawa Barat di Gedung Yayasan Al Mu’awanah Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi. Minggu (5/11/2023).
Anemia lanjut Wenny, berupa kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah sehat yang menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu dan janin. Menurutnya manfaat TTD diantaranya dapat memperbanyak persediaan darah untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan Janin. “Selama hamil, volume darah meningkat dua kali lipat sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat. TTD juga bisa meningkatkan produksi hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh sel dalam tubuh,” ujarnya.
“Oksigen juga sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin terutama otak dan jantung,“ tambah politikus perempuan Partai Golkar.
Selain itu, TTD dapat mendukung kesehatan ibu dan janin selama kehamilan, persalinan dan masa nifas. Wenny mengingatkan kekurangan zat besi dapat meningkatkan resiko komplikasi sepert pendarahan, inspeksi, kelahiran premature, berat badan lahir rendah dan kematian ibu atau bayi. “TTD diresepkan dr kandungan sesuai kebutuhan dan kondisi ibu hamil. TTD diminum setiap hari, tapi sebaiknya setelah makan, minum air putih atau jus jeruk mengandung vitamin C karena Vitamin C bisa membantu penyerapan zat besi dalam tubuh,” jelas Wenny.
Wenny juga menekankan pentingnya nutrisi lengkap harus didapatkan ibu hamil dan setelah melahirkan. Kebutuhan nutrisi lengkap bagi bayi dapat dipenuhi dari Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan serta agar bayi memliliki kekabalan tubuh maka harus diimunisasi dasar secara lengkap. “Tak kalah pentingnya lagi adalah anggota keluarga berprilaku hidup sehat dan bersih. Pola hidup sehat mempengaruhi pertumbuhan anak,” ujarnya.
Ia menambahkan tumbuh kembang anak dapat dipantau dan melakukan pengkuran di kegiatan posyandu. Hasil pengukuran akan menentukan tindak lanjut untuk menjamin anak tumbuh sehat dan berkembang dengan baik sesuai dengan usianya. “Jangan malas untuk dapat memantau tumbuh kembang anak, bawalah anak ke kegiatan posyandu setiap bulan,“ ujar Wenny.
Turut hadir pula ketua Tim Kerja Pengelolaan Pelayanan Keluarga Berencana BKKBN Jawa Barat Adang Samsul Hadi dan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bekasi Dezi Sukrowati serta Ketua Kadin Kota Bekasi Huda Sulistio. (SG.W-002/toni Jayalaksana)