Wenny : “Asap Rokok Bahaya Buat Ibu Hamil Dan Menyusui

Swara Gapura

Salah satu pemicu stunting adalah bahaya asap rokok, untuk itu khususnya bagi ibu hamil dan menyusui agar menghindari atau menjauhi asap rokok karena asap rokok dapat berakibat buruk pada paru paru dan janin bayi . Dan bagi para suami agar berhenti merokok selama masa kehamilan sang Istri.vHal tersebut diungkapkan anggota  komisi IX DPR RI  Wenny Heryanto  saat kampenye percepatan penurunan stunting timgkat kabupaten/kota di Asrama Haji Koata Bekasi. Senin (6/11)

Turut hadir pada acara tersebut Tim Kerja Pelatihan dan pengembangan Tenaga Mitra Kerja  Perwakilan BKKBN Jawa Barat Syaeful Anwar dan Kepala Unit Pelaksana Dinas Pengendalian Penduduk  Kecamatan Bekasi Selatan Napisah. Bukan hanya untuk suami lanjut Wenny, imbauan merokok  berlaku juga calon pengantin (cantin). Pasangan catin disarankan dengan sangat berhenti merokok minimal tiga bulan sebelum pernikahan dilaksanakan karena asap rokok bisa menjadi salah satu pemicu menurunnya kualitas sperma, “Merokok dapat menyebabkan paparan nikotin pada anak, baik sejak dalam kandungan maupun setelah lahir dan dapat menyebabkan penyakit  infeksi saluran pernapasan,” ujarnya.

“Nikotin adalah zat racun yang dapat mengganngu pertumbuhan tulang dan sel tulang rawan pada anak sehingga akan meningkatkan resiko stunting,” tambah Wenny.

Wenny juga menambahkan bahwa merokok dapat mengganggu atau mengurangi alokasi untuk membeli makanan bergizi, terutama protein hewani yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurutnya hal ini juga dapat berkontribusi terhadap kejadian stunting. “Untuk menjaga kesehatan dan mencegah stunting pada anak berbenti merokok menjadi hal yang sangat penting dilakukan oleh para orang tua maupun catin,” katanya.

Sebelumnya Kepala BKKBN Hasto Wardoyo  menjelaskan rokok pada dasarnya merupakan tonix yang bisa mempengaruhi stunting serta prenatal dan postnatal karena laki laki yang ingin punya anak harus berhenti merokok selama 70 hari sebelum pernikahan pasalnya tonix rokon akan menurunkan kualitas sperma. “Paparan asap rokok meningkatkan risiko stunting pada anak berusia 25 -59 bulan sebesar 13,49 kali. Selain itu juga paparan asap rokok dapat meningkatkan terfjadinya ectopic pregnancy dan sudden infant death syndrome,” ungkap Hasto sebagaimana dikutif dalam fortal resmi BKKBN.

Sementara itu mantan Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan Indonesia merupakan ketiga tertinggi di dunia jumlah perokok di atas usia 10 tahun setelah Cina dan India, bahkan pernah ada anak 2 tahun merokok di Indonesia dan sempat mencengangkan dunia. “Ada 23,21 persen penduduk Indonesia merokok pada 2020 dan 96 juta orang Indonesia menjadi perokok pasif termasuk ibu hamil dan anak anak,” pungkasnya. (SG.W-002/toni jayalaksana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *