Swaragapura
Bertempat di Gedung Istanaku Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi, BKKBN Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting melalui peningkatan gizi dan kesehatan calon pengantin (catin) dan pasangan usia subur (PUS), Sabtu (9/12)
Kegiatan tersebut dihadiri dan dibuka langsung oleh kepala Perwakilan (kaper) BKKBN Provinsi Jawa Barat Fazar Supriadi Sentosa. Dalam sambutanya Fazar mengingatkan bahwa ada 8 langkah penting untuk memastikan prevalensi stunting turun
“ Di Rakornas PPS Oktober lalu, ada 8 amanat penting dalam memastikan prevalensi stunting turun 14% tahun 2024 yaitu meningkatkatkan cakupan dan kualitas konsumsi tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali, pem berian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI bergizi dan imunisasi dasar lengkap” jelasnya
“Dan juga diperlukan edukasi pengasuhan anak baik pada orang tua maupun pada keluarga besarnya termasuk nenek kakeknya” tambah Fazar
Fazar juga menekankan penyiapan pernikahan secara fisik baik aspek kesehatan maupun gizi karena bagi catin merupakan hal yang sangat esensial. Menurutnya kesiapan pernikahan baik dari segi kematangan usis dan kesehatan menjadi prasyarat terbentuknya keluarga berkualitas serta memiliki keturunan yang sehat dan unggul
“ Setiap langkah yang diambil dalam upaya menurunkan stunting memilki dampak yang akan dirasakan anak anak , keluarga dan masyarakat pada umumnya” tegasnya
Selain memperoleh materi mengenai penyiapan kehidupan berkeluarga, para peserta sosialisasi yang notabene pasangan catin juga diberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan dari Puskesmas dan pendampingan melalui Elsimil dari TPK
Hadir pula pada kegiatan tersebut Kadis PPKB Kota Bekasi, Penata KKB Ahli Madya Dithanrem BKKBN RI, Mentor ADPIN BKKBN Jawa Barat, Ketua Pelaksana Sosialisasi di Titik Kota Bekasi serta Tim Narasumber dan Fasilitator DPD IPeKB Jabar