Swara Gapura
Pembangunan Revitalisasi Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu tahun 2023 yang ada di Desa Panjalu Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis menuai polemik dengan tidak sesuainya hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT Pratama Putra Berlian dengan anggaran yang cukup Fantastis sebesar Rp 10286.971.200,00 .
Saat di temui awak media Swaragapura kepala Desa Panjalu Yuyus Surya Adinegara merasa prihatin dengan kondisi pembangunan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, Senin 14 Mei 2024.
“Terkait pembangunan Revitalisasi kami pemerintah Desa panjalu berserta masyarakat Panjalu mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah terutama pemerintah daerah provinsi Jawa Barat atas perhatian dan atensinya terhadap revitalisasi situ Lengkong yang memang sangat membutuhkan penataan baik perairan juga sekitarnya , diperairan dalam segimentasi sudah 60 persen untuk sempadan kita perlu penyikapan terkait batas batas wilayah situ Lengkong, mudah mudahan dengan adanya revitalisasi ini untuk sempadan dan batas wilayah dapat tertata dengan baik.”
Terkait revitalisasi ini kami berharap untuk bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai apa yang diharapkan konsep awal sesuai eksistensi terkait konsep objek wisata situ Lengkong yang sangat membutuhkan perbaikan, butuh ruang yang sangat banyak Selain tempat berteduh dan beristirahat. Pemerintah Desa ada sedikit kekecewaan diharapkan pihak bksda terutama pihak kontraktor dapat menyelesaikan pekerjaan ini.
“Kami bukan menolak bantuan dari pemerintah provinsi tapi kami menolak konsep dan kondisi pekerjaan yang terlihat kurang pas dan kontruksi juga menurut kami kelihatannya gagal, sesuai prinsip kami, karena kami sebagai penerima manfaat, melihat konsep ini saat ini kalau musim hujan sampah bisa masuk ke lokasi ini yang langsung masuk ke Situ Lengkong semua, juga drainasenya tidak nampak sehingga menimbulkan penyumbatan air dan abrasi, harapan kedepan Situ Lengkong menjadi gerbangnya wisata religi di Jawa Barat.”
Menurut LPM Desa Panjalu H Markus mengatakan, “kontraktor revitalisasi ini meninggalkan utang baik ke toko material, ke taman, yudit, vaping blok, tenaga kerja juga kepada warung yang dihitung kurang lebih 2 milyar , melihat pekerjaan saat dihitung bersama konsultan baru 97 persen, banyak pekerjaan yang kurang maksimal baik dari pemadatan, saluran air juga mushola juga terjadi keretakan di blunbak atas ini di sebabkan kualitas pekerjaan jauh daripada maksimal.”
Lanjut Markus, “Untuk pertanggungjawaban dari pihak kontraktor sampai saat tidak kejelasan seolah-olah lepas dari tanggung jawab, langkah kedepan dari pihak penyuplai barang akan mengambil barang barang yang sudah di terapkan karena sampai saat ini tidak ada kejelasan dalam pembayaran.”
“Kalu tidak keputusan di minggu-minggu ini ihak perusahaan vaving blok akan membongkar kembali dan akan dikasihkan ke masyarakat Panjalu,” tandasnya.
Seperti hal yang di ungkapkan oleh ibu pedagang warung nasi di sekitaran Situ Lengkong bahwa pihak kontraktor memiliki hutang ke warung sampai 30 jutaan, sampai saat ini belum ada kejelasan pembayaran. (SG.028/mon)