Swara Gapura
Bertempat di Merapi Grand Ballroom Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Kota Semarang, Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Emma Dety Permanawati meraih penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) dan Ketua Forum Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Bandung Dini Zakiyah Zaen Nursyfa meraih Dharma Karya Kencana (DKK) dari BKKBN RI. Jum’at (28/6/2024).
Duo Srikandi Kabupaten Bandung ini dianggap menunjukkan dedikasi luar biasa terhadap program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) juga dinilai konsisten menggerakkan masyarakat untuk aktif dalam program Bangga Kencana jauh sebelum jadi Ketua PKK Kabupaten Bandung
Penghaargaan dalam rangka peringatan Harganas 2024 tersebut serahkan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Woro Srihastuti dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Budiono Subambang
Ditemui usai menerima penghargaan, Emma mengaku bangga bisa terpilih menjadi salah satu penerima MKK. Bagi Emma, penghargaan MKK menjadi semacam konfirmasi sekaligus pengakuan atas kerja keras yang dilakukannya dalam mendukung program Bangga Kencana selama bertahun-tahun. “Selama lebih kurang tiga tahun sejak pelantikan pada 2021 sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Bandung telah berupaya secara optimal untuk mensukseskan pelaksanaan program Bangga Kencana. Bangga Kencana berperan sangat besar dalam peningkatan SDM maupun pembangunan di Kabupaten Bandung,” ujar Emma bangga.
Dengan diraihnya penghargaan MMK, sambung Emma, pihaknya berkomitmen akan lebih mengoptimalkan upaya dalam penanganan permasalahan stunting, pernikahan dini, sampai ke kasus kekerasan kepada anak ataupun perempuan. “Pemkab Bandung menargetkan penurunan prevalensi stunting menjadi 19 persen pada 2024 ini. semoga dengan penghargaan ini Kabupaten Bandung bisa lebih termotivasi untuk mengejar target 19 persen penurunan stunting ” tandas Emma.
Sementara itu ditempat yang sama Dini mengatakan inovasi pendataan remaja dalam mencegah stunting melalui Sistem Informasi Data Genre Cegah Stunting alias “Sidata Genting”. Meurutnya melalui sistem ini Forum Genre lebih mudah untuk mendapatkan data secara akurat by name by address seluruh remaja yang sudah terpapar edukasi gizi dan anemia.
Buktinya, pada penghujung 2023 lalu Sidata Genting mencatat ada 431.311 jiwa remaja yang sudah terpapar edukasi gizi dan pencegahan anemia. Angka ini menunjukkan capaian 100,66 persen. Capaian luar biasa yang lahir dari kreativitas remaja dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia.
“Terima kasih kepada semua yang sudah support. Semoga penghargaan DKK menjadi motivasi, khususnya bagi Dini pribadi dan umumnya untuk semua remaja, untuk tetap konsisten bergerak dalam program Genre. Khususnya dalam program aku itu pencegahan stunting dari hulu atau sejak dini,” ungkap Dini.
Dini menjelaskan, Sidata Genting sudah hadir di 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat. Saat ini sudah lahir 327 fasilitator di setiap kabupaten dan kota yang bertugas menjadi relawan pengelolaan Sidata Genting. “Semoga peran aktif remaja mampu menjadi akselerator dalam mewujudkan Jawa Barat Zero New Stunting” ujarnya
Sementara itu Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menegaskan pemerintah fokus membangun sumber daya manusia (SDM), salah satunya menurunkan angka prevalensi stunting. Karena itu, apresiasi yang diberikan kepada para Ketua TP PKK se-Indonesia yang telah memberi dukungan dan kontribusi besar tercapainya prevalensi stunting rendah. “Kami berterimakasih atas dukungan semua pihak, sehingga acara ini bisa berjalan lancar dan sukses” ujarnya. (SG.W-002/toni jayalaksana)