Turunkan Stunting Melalui Kegiatan Merah Putih Sehat, Fazar Beri Apresiasi

Swara Gapura

Kegiatan Merah Putih Sehat merupakan salah satu bentuk Kolaborasi  pentahelix media dengan pemerintah swasta dalam percepatan penurunan stunting di Jawa Barat melalui kegiatan intervensi nyata terhadap keluarga sasaran berisiko stunting.

Hal itu di sampaikan Kepala BKKBN Jawa Barat Fazar Supriadi Sentosa saat menghadiri sekalgus menjadi nara sumber pada kegiatan Merah Putih Sehat yang digelar mitra kerja Kompas TV Jawa Barat dalam rangka  memperingati hari ulang tahun Kompas TV ke-13 di halaman Grsaha Kompas Media Kota Bandung. Rabu (4/9/2024).

Kegiatan Merah Putih Sehat lanjut Fazar,  meliputi pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat, masak paket gizi bersama komunitas di dapur sehat, edukasi stunting dan gizii, psikoedukasi gizi berupa dongeng dan membuat prakarya, pemberian paket gizi gratis (makanan dan susu) untuk ibu dan anak serta keluarga berisiko stunting. “Semoga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar, serta memberikan manfaat langsung bagi seluruh masyarakat,” ucapnya.

Pada saat yang sama Fazar juga memberikan  apresiasi  dan menyambut baik program dari Merah Putih Sehat dengan Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang digawangi BKKBN. Menurutnya kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi pentahelix dalam upaya percepatan penurunan stunting di Jawa Barat. “Salah satu strategi untuk mencegah timbulnya kasus stunting baru terutama pada balita yang bermasalah gizi, BKKBN telah menjalankan Program DASHAT,” ujarnya

“Dan  Ini merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang  keluarga berisiko stunting melalui pemanfaatan sumberdaya lokal yang dipadukan dengan sumberdaya atau kontribusi dari mitra lainnya,” tambah Fazar.

Fazar berharap program intervensi langsung seperti yang dilaksanakan pada Merah Putih Sehat dan DASHAT bukan sekedar pemberian makanan tambahan namun juga praktik pemberian makan yang benar dan sesuai kebutuhan gizi anak. Serta menjadi forum bagi keluarga untuk mengentaskan mitos dan pemahaman yang salah dalam praktik pemberian makanan sehat dan bergizi.

“Semoga kegiatan ini keluarga yang merupakan unit terkecil dalam dari masyarakat dalam memahami akan pentingnya pemenuhan gizi pada anak yang sesuai dengan kebutuhan sehingga akan tercipta generasi sehat kuat dan cerdas serta bermartabat,” pungkasnya. (SG.W-002/toni jayalaksana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *