Swara Gapura
Puluhan organisasi perempuan lintas generasi di Kota Tasikmalaya yang tergabung dalam Perempuan Tasikmalaya Anti Kekerasan (PETASAN) menggelar aksi simpatik untuk menolak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Organisasi yang berkolaborasi dalam aksi ini meliputi Taman Jingga, Forum PUSPA, FOSP2T, FPPI, IPEMI, PASI, KOHATI, KOPRI, PUTIK Perempuan Indonesia, dan Rumah Sosial Murry Koes Plus. Bersama-sama, mereka menyerukan pentingnya pencegahan KDRT sebagai langkah awal menciptakan keluarga harmonis dan aman. Kesadaran akan Bahaya KDRT, Minggu (22/12/24).
Dr. Riantin Hikmah Widi, Ir., MSi selaku bendahara RSMK Tasikmalaya menjelaskan bahwa, keterlibatan RSMK tasikmalaya dalam kegiatan ini sesuai dg visi dari RSMK itu sendiri yang menyatakan bahwa RSMK turut berperan aktif dalam kegiatan sosial di masyarakat melalui musik ucapnya.
Lanjut Dr Riantin KDRT selain berakibat menyakiti secara fisik, juga berdampak terhadap mental seseorang…yg pada akhirnya akan berdampak pula terhadap kehidupan keluarga yang tidak harmonis Ketidakharmonisan keluarga akibat KDRT dapat menyebabkan konflik yang lebih luas di masyarakat, seperti kekerasan di lingkungan sosial atau lemahnya solidaritas antarwarga. Ini menghambat terciptanya harmoni sosial yang diperlukan untuk pembangunan yang berkelanjutan tuturnya.
Ia juga menambahkan Individu yang hidup dalam tekanan akibat KDRT seringkali tidak dapat bekerja atau berkontribusi secara optimal dalam masyarakat. Hal ini berimbas pada rendahnya produktivitas masyarakat, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan negara. Atas dasar pemikiran tersebut komunitas Rumah Sosial Murry Koesplus ( RSMK ) Tasikmalaya memutuskan untuk ikut terlibat dalam aksi “anti kekerasan dalam rumah tangga” yang diselenggarakan oleh PETASAN yang merupakan gabungan dari 10 komunitas tandasnya. Jrt 01
