Swaragapura
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat Siska Gerfianti secara resmi meluncurkan Sekolah Lansia Perempuan di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pelatihan Kesehatan (Upelkes) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Jum’at (9/5) lalu
Menurut Siska selain untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, Sekolah Lansia (Lanjut usia) Perempuan yaitu untuk merubah cara pandang terhadap lansia karena lansia bukan saja kelompok rentan yang dilingdungi akan tetapi perlu juga diberdayakan sehingga para ,lansia akan mendapatkan ruang untuk tetap aktif dan produktif serta menyalurkan hobi
“ Sekolah Lansia Perempuan merupakan sarana edukasi dan juga sebagai bentuk penghargaan serta fasilitasi terhadap hak hak lansia untuk terus berkembang” ujar Siska
Siska berharap dengan adanya Sekolah Lansia akan mampu menjadi sarana bagi para lansia untuk terus belajar dan berbagi. Dan tidak kalah pentingnya lagi adalah menjaga semangat di usia emas dan tempat untuk saling menginspirasi agar tetap sehat, bugar dan bahagia
“ Jabar merupakan provinsi dengan jumlah penduduk tertinggi nasional. Dengan populasi penduduk yang tinggi ini , Jabar dihadapkan dengan berbagai tantangan demografi salah satunya pergeseran struktur penduduk yang mana terjadi peningkatan jumlah pendduk lansia” terangnya
Ia menambahkan, merujuk hasil survai sosial ekonomi nasional (Susenas) dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk lansia di Jawa Barat sebanyak 5,6 juta jiwa (11,25 %) dari total penduduk. Dari jumlah tersebut 51,23 persen diantaranya merupakan lansia terbanyak
“ Penduduk Jawa Barat saat ini menuju ageing population atau penuaan populasi. Hal ini menandakan adanya peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan namun disisi lain peningkatan jumlah lansia juga merupakan tantangan” ujar Siska
“ Penduduk lansia merupakan kelompok yang rentan karena secara fisik dan kesehatan mengalami penurunan, sudah tak lagi bekerja produktif serta beberapa perlu pendampingan dan perawatan” tambahnya
BPS mencatat angka harapan hidup (AHH) Jawa Barat sebesar 72,26 tahun untuklaki laki dan 76,56 bagi perempuan, meningkatkan AHH turut ditopang peningkatan aspek pendidikan, kesetaraan gender, program kesehatan reproduksi dan akses dan fasilitas layanan kesehatan
Di tempat yang sama Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga DP3AKN Jawa barat Iin Indasari menuturkan Sekolah Lansia Perempuan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dan membekali pemahaman, keterampilan dan pendampingan yang dibutuhkan agar dapat menjalani masa lansia dengan sejahtera
“ Kegiatan ini juga bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah, komunitas keagamaan dan masyarakat dalam upaya mendukung peningkatan peram perempuan dan pengauatan keluarga” ujarnya
“ Dan juga mengucapkan terima kasih kepada PWRI DP3AKB Jabar, Pusparaga Balarea, Majelis Taklim Al Muttaqin sebagai pengurus sekaligus peserta sekolah lansia” tambah Iin
Sekolah Lansia Perempuan Jawa Barat lanjut Iin , dikembangkan hasil dari kolaborasi dengan Indonesia Ramah Lansia (IRL) Jawa Barat. Menurutnya Kegiatan ini akan berlangsung satu bulan dua kali pembelajaran yaitu hari Kamis miinggu pertama dan ketiga selama bulan Mei- Oktober 2025
“ Ada 12 modul pembelajaran yang harus diselesaikan peserta. Sebelumnya IRL telah berhasil membentuk Sekolah Lansia di Jawa Barat dan menghasilkan ribuan alumni” pungkas Iin