Moment Tahlil Teater Ambang Wuruk Untuk Tokoh Seni dan Pendiri Teater  Ambang Wuruk, In Memoriam Agus Hakim Suwandhi Dan Ati Sri

Swara Gapura

Kurang lebih Setahun setelah Kota Tasikmalaya Kehilangan seorang sosok Seniman Agus Hakim Suwandhy (18 Februari 2023), tak lama berselang Tasikmalaya Kehilangan lagi Tokoh wanita dalam dunia teater Ati Sri yang Akrab di panggil Teh Ati (28 April 2025). Sungguh kehilangan yang sangat untuk Tasikmalaya terlebih bagi mereka yang pernah merasakan sentuhan rasa  seni dari keduanya.

40 hari sepeninggalnya, Keluarga Besar Teater Ambang Wuruk menggelar Tahlilan untuk mendo’akan dan mengenang perjalanan mereka berdua yang tak lelah berkiprah dalam Dunia Panggung yang penuh dengan romantika dan pergulatan rasa, yang dilaksanakan di Sekretariat Komunitas Cermin Kota Tasikmalaya.  Hadir dalam kesempatan itu Keluarga Besar Teater Ambang Wuruk dari berbagi angkatan, Komunitas Teater dan seni, tokoh seni, dan berbagai kelompok lainnya yang memiliki koneksi denagan Teater Ambang Wuruk. Sabtu (7/6/2025).

Gelar gelar tahlil dan do’a diawali dengan Ziarah ke makam mereka di Taman Pemakaman Umum dengan pemberangkatan di mulai di Sekretariat Komunitas Cermin yang kemudian setelah selesai ziarah dilanjutkan dengan ramah tamah Keluarga Besar Ambang Wuruk yang berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia.

Malamnya selepas Isya dilangsungkan Tahlil mulai dilantunkaan sebagai pengantar kepada yang telah yang telah pergi. seterusnya selayang rasa dari sebagian perwakilan anggota Teater Ambang Wuruk diantaranya Diky Candra Negara yang juga Wakil Walikota  Taikmalaya yang mengatakan, “saya merasakan langsung bimbingan Kang Agus dan Teh Ati dalam dunia teater, saat pertama kali mencicipi panggung teater bagaimana mendengar tepuk tangan saat pementasan belum selesai.’

“Teh Ati saat itu hanya mengatakan itulah ujian mental bagi pemain teater agar dapat memperkuat mental dalam menghadapi hidup sesungguhnya, semuanya akan kembali pada diri kita (dengan suara yang bergetar),” ujar diky.

Selayang rasa dari anggota juga dari pihak lain yang terkoneksi baik secara langsung atau tidak langsung dengan Teh Ati atau Kang Agus. Acara lain turut  menghangatkan adalah dengan Pementasan Teater “Pipit  Terakhir” karya AB Asmaranada persembahan Ngaos Art., pembacaan Puisi, Monolog Walikoclak dan pentas musik. (SG.W-007)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *