Swara Gapura
Ribuan warga memenuhi Lapang Garahang, Desa Panjalu, pada Selasa (16/9/2025) untuk mengikuti Kirab Kebangsaan Merah Putih. Kegiatan ini menjadi momentum kebersamaan masyarakat sekaligus peneguhan nilai
nasionalisme melalui konsep “Kampung Pancasila”.
Tokoh nasional Habib Luthfi bin Ali bin Yahya yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan pesan kebangsaan yang sarat makna. Ia menegaskan, keberadaan bendera Merah Putih tidak terlepas dari pengorbanan para pejuang bangsa.
“Merah Putih tegak bukan hanya selembar kain, tetapi berdiri di atas perjuangan dan keringat pendahulu kita. Melalui kirab ini, kita membangkitkan kembali rasa memiliki terhadap apa yang telah diperjuangkan,” ujar Habib Luthfi.
Dalam tausiyah kebangsaannya, Habib Luthfi juga menyoroti makna lagu Indonesia Raya. Menurutnya, penggunaan kata “aku” dalam lirik “Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku” menegaskan tanggung jawab pribadi setiap warga negara.
“Kalimat itu adalah pernyataan individu. Artinya, setiap anak bangsa wajib menyatakan tanggung jawabnya terhadap
negeri ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, frasa “disanalah aku berdiri” mengandung pesan bahwa seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, merupakan tanah bersama yang harus dijaga keutuhannya.
“Wahai bangsaku, relakah negeri ini terpecah belah? Jangan pernah! Menjaga persatuan adalah kewajiban kita semua,” tegasnya.
Kirab berlangsung khidmat dengan partisipasi pelajar, tokoh agama, masyarakat, hingga pemuda desa. Momen puncak ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih raksasa yang melambangkan persatuan dan kecintaan kepada Tanah Air. (SG.W-028/mon)
