Dua SMP di Ciamis Kembalikan Menu Makan Bergizi Gratis karena Ayam Berbau Tak Sedap

Swara Gapura

Dua sekolah menengah pertama negeri di Kabupaten Ciamis, yaitu SMPN 2 Ciamis dan SMPN 3 Ciamis, memutuskan mengembalikan menu *Makan Bergizi Gratis* (MBG) kepada pihak penyedia setelah ditemukan lauk ayam yang tercium bau tidak sedap. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi risiko kesehatan sekaligus menjaga kepercayaan publik terhadap program MBG.

Kepala SMPN 2 Ciamis, H. Amar, menjelaskan bahwa keputusan pengembalian dilakukan setelah pihak sekolah menerima laporan dari petugas dan siswa terkait kondisi lauk ayam yang tidak segar.

“Menu-nya sebenarnya tidak ada masalah, hanya ayamnya agak berbau. Supaya tidak menimbulkan kesan negatif, kami kembalikan dulu untuk diganti,” ujar Amar saat dihubungi, Kamis (15/10/2025).

Menurutnya, total sekitar 800 paket menu MBG disiapkan di SMPN 2 Ciamis. Pengembalian makanan ke pihak penyedia, yaitu SPPG, dijadwalkan dilakukan pada hari yang sama.

“Belum sempat dikembalikan kemarin, jadi baru hari ini rencananya akan diambil dan diganti dengan menu kering,” tambahnya.

Amar menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab sekolah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, terutama risiko keracunan makanan.

Sementara itu, Kepala SMPN 3 Ciamis, Hj. Ratna Komara, juga mengonfirmasi bahwa sekolahnya mengambil keputusan serupa karena menemukan aroma tak sedap pada lauk ayam dalam menu MBG.

“Menunya waktu itu soto ayam, tapi baunya tidak segar. Kami khawatir terjadi sesuatu, jadi langsung dikembalikan,” kata Ratna.

Sebanyak 580 paket MBG di SMPN 3 Ciamis dikembalikan seluruhnya pada hari kejadian. Ratna menambahkan, pihak penyedia makanan merespons cepat dan bersedia mengganti menu untuk hari berikutnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak media telah mengonfirmasi kepada pengelola dapur SPPG Pawindan terkait laporan pengembalian menu tersebut.
Mereka menyatakan  siap memperbaiki kualitas bahan makanan dan memastikan standar kebersihan tetap terjaga.

Tindakan cepat dari kedua sekolah ini mendapat apresiasi dari para orang tua siswa yang menilai langkah tersebut sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjaga keamanan dan kelayakan konsumsi peserta didik. (SG.W-028/mon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *