Turunkan Stunting, BKKBN Jabar Selenggarakan Orientasi Peningkatan Kapasitas Pendamping

Swara Gapura

Bertempat di Hotel Harmoni Kota Tasikmalaya, BKKBN Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan Aksi lanjutan penggunaan dan pemanfaatn ELSIMILversi 2.0 melalui Orientasi Peningkatan Kapasitas Pendamping ibu Hamil dan pascapersalinan dalam rangka penurunan stunting di Jawa Barat. Selasa (22/8/2023)

Kegiatan yang dilaksanakan  dari tanggal 22 s/d 23 Agustus 2023, dihadiri perwakilan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), IPeKB, Admin Elsimil dan Satgas dan Technical Assistant PPS dari Kabupaten : Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya, Garut dan Bandung Barat, Kota : Banjar, Tasikmalaya, Bandung dan Cimahi.

Ketua Tim Pokja Balnak BKKBN Provinsi Jabar Elma Triyulianti D., S.Psi, M.M. mengatakan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan cakupan pemanfaatan Elsimil versi 2.0 dalam rangka percepatan penurunan stunting di seluruh Kabupaten/kota di Jawa Barat. “Kegiatan ini sebagai tindak lanjut kick off penggunaan dan pemanfaatan Elsimil versi 2.0 dan untuk meningkatkan keterpaparan informasi penggguna dan pemanfaatan Elsimil versi 2.0 bagi TPPS se- Jabar,” ujarnya.

Elsimil versi 2.0 merupakan pengembangan dari Elsimil versi 1.0 .awalnya hanya mendata riwayat kesehatan calaon pengantin (catin), namun kini aplikasi ini juga dapat mendata riwayat kesehatan ibu hamil, pasca persalinan dan baduta. “Saat ini pemanfaatan Elsimil versi 2.0 di Jabar masih diibilang rendah karena baru lounching pada bulan Mei 2023,” aku Elma.

“kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemanfaatan Elsimil versi 2.0 ,“ tambahnya.

Dengan adanya kegiatan ini Elma berharap TPK dapat meningkatkan cakupan pemanfaatan aplikasi Elsimil versi  2.0 dan sinergitas dan koordinasi lintas sektor dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. “Dengan memanfaatkan Elsimil kita dapat mendeteksi kesehatan catin, memantau ibu hamil guna mitigasi risiko melahikan bayi stunting,”  ujarnya.

Ditempat yang sama Plt, Dinas PPKBP3A Kota Tasikmalaya Hj. Yani Nurjamaiah, S.Sos., M.Si., mengatakan salah satu strategi pelaksanaan program percepatan penurunan stunting adalah pendampingan terhadap keluarga yang berosiko stunting yaitu cantin, ibu hamil dan ibu pascapersalinan serta baduta. “Dengan adanya pendampingan  diharapkan dapat melahirkan generasi yang berkualitas” tidak Lost Generation” ujarnya

“Kota Tasikmalaya”,  lanjut Hj Yani, “mempunyai 552 TPK atau 1656 orang yang terdiri dari tenaga medis dan kader KB yang tersebar di setiap kecamatan. Setiap TPK  akan melaporkan cakupan pendampingan ke Dinas PPKBP3A setiap bulanya,” katanya.

“Dan dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan komitmen stakeholder dan mitra kerja terkait  pendampingan catin, ibu hamil, dan pasca persalinan,“ pungkasnya. (SG.W-002/toni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *