Swara Gapura
Bertempat di Harris Hotel and Conventions Festival Citylink Kota Bandung, BKKBN Jawa Barat (jabar) selama 2 hari (29-30 Agustus) menggelar konsolidasi Penurunan Stunting (PPS) Provinsi dan Kabupaten/Kota se- Jabar. Selasa (29/8/2023).
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala DP3AKB Jawa Barat I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka mewakili Gubernur Jawa Barat dan dihadiri lebih dari 110 peserta dari pemerintah, akademisi kemitraan masyarakat, NGO dan pihak swasta tersebut merupakan salah satu upaya percepatan penurunan stunting berdasarkan amanat Perpres no 72 tahun2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Peraturan BKKBN no 12 tahun 2021 tentang RAN PASTI.
Berdasarkan data Survey Status Gizi Inodonesia (SSGI ) tahun 2022 terjadi penurunan prevelansi stunting di Jawa Barat sebesar 4,3 persen dari yang tadinya 24,5 persen menjadi 20,2 persen
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Fazar Supriadi Sentosa mengatakan stunting merupakan permasalahan yang serius dan membutuhkan penyelesaian yang dimulai dari hulu sampai ke hilir artinya Penanganan stunting harus dilakukan mulai dari kesiapan calon pengantin (catin) untuk menikah sampai anak anak tumbuh dengan baik dan sehat. “Isu stunting terkait dengan pertumbuhan fisik anak yang terhambat akibat asupan gizi yang tidak cukup perlu pendekatan holistic yang melibatkan semua pihak untuk menyelesaikannya,” ujarnya.
Fazar juga berharap dan mengajak agar para peserta untuk ikut ambil bagian dalam aksi konvergensi Jawa Barat Zero New Stunting tahun 2023. “Dari Kegiatan Konsolidasi diharapkan tercipta sinergi yang positif, inovatif dan bisa menguatkan komitmen antar sektor untuk mencapai tujuan bersama yaitu Jabar Zero New Stunting 2023,” katanya.
Sementara itu Kepala DP3AKB Jawa Barat I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka mengatakan Konsolidasi merupakan wujud komitmen bersama untuk mencapai indicator-indicator generasi emas 2024 dan momentum untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan selama termin pertama serta membuat rencana lanjutan hingga akhir 2023. “Dengan tindakan nyata Generasi Emas 2045 tanpa stunting dapat diwujudkan, bukan hanya sekedar mimpi,” pungkasnya. (SG.W-002/Toni)