Swara Gapura
Anggota Komisi IX DPR RI Wenny Heryanto mengaku bangga atas usahanya bersama BKKBN dalam upaya mempercepat penurunan stunting karena usahanya tersebut berbuah manis dimana Kota Depok menjadi yang terbaik dalam mempercepat angka penurunan stunting di Jawa Barat. “Kota Depok merupakan lokus utama sosislisasi percepatan stunting bersama BKKBN dan juga sebagai daerah pemilihan anggota DPR RI” kata Wenny saat menghadiri Promosi dan KIE program Percepatan Penurunan Stunting di Aula Toba lantai 2 Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Sabtu (21/10/2023).
Pada kesempatan tersebut Wenny juga meminta agar para peserta yang hadir untuk memperhatikan dan mencatat apa apa saja materi yang disampaikan oleh setiap para nara sumber atau pemateri seperti dari BKKBN dan DP3AP2KB Kota Depok. “Meskipun yang disampaikan terlihat sederhana, namun bilamana di catat akan bermanfaat untuk diri sendiri maupun tetangga dalam mencegah stunting,” ujarnya.
Wenny juga mengungkapkan bahwasannya stunting tidak bisa diobati namun demikian bisa dicegah, oleh karena itu sebelum melakukan upaya upaya pencegahan diharuskan mengetahui dan memahami terlebih dulu ciri ciri stunting.b“Jika sudah mengetahui ciri ciri stunting, baru bisa melakukan pencegahan,“ ujarnya.
Sementara itu Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Madya BKKBN Herman Melani mengatakan bahwa salah satu sasaran pencegahan dan pengentasan stunting adalah calon pengantin (catin) karena catin merupakan pasangan usia subur yang akan mendapatkan keturunan. “Bagi catin, pastikan 73 hari sebelum malam pertama calon suami tidak boleh merokok karena asap rokok bisa merusak sperma yang akan menyebabkan perkembangan janin otak tidak akan berkembang,” terangnya.
Ditempat yang sama Koordinator Pengendalian Penduduk dan Informasi Pengolahan Data Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3AP2KB Kota Depok Encep Saprudin menyampaikan pihaknya fokus kepada penanganan keluarga beresiko stunting. “ Upaya upaya yang dilakukan yaitu dengan menggagas program Sekolah Pranikah, Sekolah Ayah Bunda, Sekolah Remaja dan lain lain” pungkas Encep. (SG.W-002/toni jayalaksana)