Peringati HUT Korpri Ke- 52, Korpri Kota Tasikmalaya Gelar Donor Darah

Swara Gapura

Indonesia (Korpri) tahun 2023, Korpri Kota Tasikmalaya bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tasikmalaya menggelar kegiatan sosial donor darah. Puluhan anggota Korpri Kota Tasikmalaya dengan antusias datang ke Aula BKPSDM untuk mendonorkan darahnya. Jum’at (17/11/2023).

Selain kegiatan donor darah, juga diisi pemberian piagam penghargaan kepada 5 orang yang telah mendonorkan darahya lebih dari 50 kali. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh ketua Umum Korpri Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan.

Salah satu pendonor Ue Suatasih mengaku sangat mengapresiasi kegiatan donor darah yang diinisiasi Korpri Kota Tasikmalaya. Menurutnya selain dapat membantu sesama dan menyelamatkan banyak nyawa, donor darah juga dapat membuat tubuh menjadi sehat dan bugar. “Kegiatan donor darah adalah kegiatan sosial sangat bermanfaat untuk diri sendiri maupun sesama. Dan semoga kegiatan ini bisa terus bekelanjutan, jadi ASN atau anggota Kopri yang mendonor tidak hari ini saja (HUT Korpri) saja tapi menjadi kegiatan rutin misalnya dua bulan sekali,” ujanya Sekban BKPSDM Kota Tasikmalaya.

Ketua Korpri Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan mengucapkan terima kasih kepada seluruh ANS yang telah sukarela mendonorkan darahnya. Dan untuk memenuhi akan kebutuhan darah, kegiatan donor darah akan dilaksanakan minimal dua bulan sekali. “Untuk merealisasilan kegiatan donor secara rutin, tidak hanya HUT Korpri saja, pihaknya akan menerbitkan  surat himbauan atau surat edaran agar anggota korpri  atau ASN dengan sukarela mendonorkan darahnya,” ujarnya.

“Meski HUT Korpri dilakukan sederhana, namun semoga keberadaan Korpri bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” tambahnya Ivan.

Sementara itu ketua PMI Kota Tasikmalaya Rahmat Kurnia menuturkan kebutuhan darah dikota Tasikmalaya sebanyak 2400 labu darah per bulan atau 80 labu darah per hari. Menurutnya kebutuhan tersebut dibagi tiga unit transfusi darah yaitu UTD PMI Kota Tasikmalaya, UTD PMI Kabupaten Tasikmalaya dan UTD RS dr. Soekardjo. “UTD PMI Kota Tasikmalaya rata-rata per hari  mendistribusikan 30 sampai 35 labu darah,  jadi kalau suatu kegiatan mendapatkan 50 labu darah hanya untuk memenuhi kebutuhan dua hari,” terangnya.

“Sedangkan WHO menganjurkan agar perharinya ada stok darah sebanyak 120 labu darah. Hal tersebut diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang sipatnya urgent atau darurat,” tambah Rahmat.

Ia juga menambahkan salah satu persoalan di PMI Kota Tasikmalaya adalah belum memiliki alat pengendapan darah atau regulator sentrifuse. Alat tersebut berfungsi untuk mengecek kesehatan darahnya dari empat penyakit seperti HIV Hepatitis A dan B dan Iris. “Sekarang ini pengecekan kesehatan darah memerlukan waktu lama namun dengan menggunakan alat pengendapan darah, pengecekan kesehatan hanya memerlukan waktu hanya 5 menit selesaikan” Pungkas Rahhmat. (SG.W-002/toni jayalaksana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *