Swaragapura
Tahun 2045 Indonesia akan dapat bonus demografi namun demikian bonus demografi tersebut berpotensi gagal karena adanya stunting akibat manusia produktif direntang usia 15-64 berkurang atau kurang dari 70 persen penduduk usia produtif
Hal tersebut ditegaskan anggota komisi IX DPR Ri Wenny Haryanto saat menghadiri kampanye Percepatan penurunan stunting di GDC lantai 1 Pancoran Mas Kota Depok senin (27/11) lalu
Tampak hadir dalam kegiatan ini antara lain tokoh masyarakat Kecamatan Cipayung Dudung HS, Kasubag Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan (PEP) DP3AP2KB Kota Depok, Penata KKB Ahli Madya BKKBN Jabar, dan kader posyandu serta PKK se-Kecamatan Cipayung Kota Depok
Wenny menjelaskan stunting dapat dicegah dengan enam cara atau sasaran: 1. Konsumsi tablet penambah darah saat hamil, 2 penuhi nutria saat hamil, 3 lakukan imunisasi dasar lengkap, 4 berikan ASI eksklusif selama enam bulan, 5 biasakan perilaku hidup sehat dan 6 pantau pertumbuan anak dengan dibawa ke Posyandu
“ Jangan lupa kepada ibu yang mempunyai balita untuk rutin ke Posyandu agar bisa terukur berat dan tinggi badanya serta lingkar kepala anak” ujarnya
Pada saat yang sama Kasubag PEP DP3AP2KB Kota Depok Wachyu Nusani Eka menyampaikan informasi bahwa saat ini Kota Depok angka stuntingnya sudah 12,6 persen. Menurutnya angka ini merupakan angka no dua terendah se- Jabar dan lima terendah se- Indonesia
“ Meski demikian Pemerintah Kota Depok berusaha agar bisa zero new stunting” ujar wanita yang sering disapa Eka
Khusus Ibu ibu Hamil Eka berpesan, bahwa salah satu cara untuk mencegah stunting yaitu jangan sampai mengalami Kekurangan Energi Krionis (KEK). KEK yaitu kondisi dimana seseorang mengalami kelelahan secara terus menerus meski telah beristirahat.
“Kekurangan energi kronis pada ibu hamil dipicu oleh stres infeksi virus, gangguan sistem kekebalan tubuh atau ketidakseimbangan hormon, ujar Eka.
“ jika anak Balita suka makan namun tidak gemuk-gemuk atau selama 3 bulan berturut-turut tidak bertambah berat badannya segera bawa ke posyandu untuk diperiksa” tamba Eka
Sementara itu penata KKB ahli madya BKKBN Jawa Barat, Mia Wahidin menyampaikan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang anak pada usia 0 sampai 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang disebabkan oleh dua hal.
“Pertama Kekurangan energi/ gizi kronis dalam jangka waktu lama bisa bulan atau tahun, dan kedua Infeksi berulang. Dua hal ini bisa saling mempengaruhi satu sama lain,”ujar Mia.
Mia Wahidin menjelaskan Ketika anak infeksi maka anak kekurangan energi karena asupan gizi yang dia peroleh itu akan digunakan untuk melawan infeksi atau digunakan untuk melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh.
“Jadi tujuan makan ketika anak sakit adalah untuk sehat bukan untuk bertambah tinggi atau menambah berat badannya ujar Mia.
“Begitu juga sebaliknya ketika anak mengalami kekurangan energi kronis maka anak akan rentan terkena infeksi karena daya tahan tubuhnya rendah,” pungkas Mia.