Adujak Genre Jabar Ajak Remaja Terlibat Aktif Dalam Pembangunan

Swaragapura

Ajang Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas Generasi Berencana (Adujak Genre) Tingkat Provinsi Jawa Barat memasuki tahapan akhir dengan dihelatnya babak grand final selama tiga hari, 27-29 November 2023, di Harris Convention Center, Kota Bandung.

Puncak perhelatan berlangsung dalam suasana petualangan legendaris Jumanji, baik dalam dekorasi venue maupun kostum peserta. Jumanji sendiri juga merupakan akronim dari Jabar Unjuk Maju Babarengan Ngahiji.

Kepala BKKBN Jawa Barat (Jabar) Fazar Supriadi Sentosa  mengungkapkan lewat virtual , Adujak Genre 2023 dihelat untuk mendorong remaja Jawa Barat terlibat aktif dalam pembangunan artinya berperan sebagai subjek sekaligus pemeran utama dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi kaum muda dalam pembangunan.

“Remaja aset strategis bangsa . Jumlahnya sangat signifikan Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, komposisi penduduk Jabar khususnya Generasi Gen Z  lahir 1997-2021 berjumlah 13,37 juta atau 27,88 persen. Sementara populasi generasi milenial Jabar sebanyak 12,5 juta jiwa atau 26,07 persen. Jika dua kelompok usia ini digabungkan, berarti lebih dari 50 persen penduduk Jabar berusia muda,” papar Fazar.

Fazar menuturkan, Pemerintah telah merancang berbagai kebijakan, strategi, dan program untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh remaja Indonesia, termasuk dalam mengatasi isu pencegahan stunting dan kesehatan reproduksi. Menurutnya  upaya tersebut belum optimal. Salah satu akibat kurangnya keterlibatan dan partisipasi aktif dari para remaja dalam mengatasi masalah tersebut

“Dengan melibatkan remaja secara aktif maka para remaja dapat mengasah kepekaan terhadap hak dan kewajiban sebagai warga negara. Juga mendorong kebijakan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan remaja,” jelas Fazar.

Lebih jauh Fazar menjelaskan, BKKBN telah meluncurkan program pembinaan ketahanan remaja yang dikembangkan untuk menyiapkan berkeluarga . Program ini bertujuan agar remaja mampu  menempuh jenjang pendidikan  dan berkarir dalam pekerjaan secara terencana, dan menikah dengan perencanaan sesuai fase reproduksi sehat. Upaya tersebut dilakukan dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga.

“ Sesuai konsep young people yang dikeluarkan PBB,  dimana sasaran program ini remaja penduduk Indonesia yang berusia 10 sampai 24 tahun baik laki laki mapun prempuan dan belum menikan” ujarnya

“Adapun Outputnya adalah remaja Generasi Berencana (Genre) memiliki perencanaan mempersiapkan dan melewati lima transisi kehidupan  dengan mempraktikkan hidup bersih dan sehat, melanjutkan pendidikan, memulai berkarir dan membangun keluarga  berkualitas,” tambah Fazar.

Agar mampu melewati lima transisi kehidupan, sambung Fazar remaja diharapkan terhindar dari hubungan seksual sebelum menikah dan menikah di usia dini dan menghindari penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya (Napza).

Menurutnya, pembinaan ketahanan remaja dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan teman sebaya (peer group) melalui pendidikan sebaya (peer educator ) dan Konselor Sebaya (peer counselor) di PIK Remaja sedangkan  pendekatan keluarga (parenting) melalui penguatan pengasuhan oleh keluarga di kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR).

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) merupakan bentuk layanan ramah remaja yang dikelola dari, oleh, dan untuk remaja guna memberikan akses informasi, pendidikan, dan konseling kesehatan reproduksi dan perencanaan kehidupan berkeluarga . Fungsi utama PIK-Remaja adalah: (1) Berbagi informasi; (2) Melakukan konseling; (3) Melakukan rujukan; (4) Mengembangkan potensi diri; dan (5) Melakukan aktivitas positif dan kreatif.

“Upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan, cakupan/akses, dan partisipasi remaja dalam pemberian informasi, pendidikan, dan konseling kesehatan reproduksi dan seksual, gizi, serta perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja di PIK Remaja, diperlukan Generasi muda  tumbuh sebagai agent of change di tengah masyarakat” terangnya

“ Dan diharapkan dengan keterkaitan ini remaja Jawa Barat lebih berperan dengan segala kondisi,” pungkas  Fazar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *