Program Mentoring Dan Coaching 2.0, Kaper BKKBN Jabar Oftimis Target Quick Wins Bisa Tercapai

Swara Gapura

BKKBN Jawa Barat terus berupaya mengembangkan program mentoring dan coaching kepada seluruh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB). Inovasi berbasis Learning Organization  merupakan upaya untuk mencapai 5 target quick wins Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendubangga) / BKKBN

Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Jawa Barat Dadi Ahmad Roswandi mengatakan program Mentoring dan coaching 2.0 ini merupakan hasil dari penyempurnaan dari inovasi yang berbasis learning dan organization yang telah digunakan dan dikembangkan dua tahun lalu di Jawa Barat. “Melalui strategi ini, setiap ASN BKKBN Jabar  berperan  sebagai mentor dan  coach atau pelatih  bagi penyuluh Keluarga Berencana (PKB) di Kecamatan,” ujarnya.

Dengan program pembinaan kepada seluruh penyuluh KB di Jawa Barat Dadi mengaku oftimis akan dapat mendongkrak target capaian yang digagas Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/ kepala BKKBN Wihaji untuk program pembangunan keluarga dan penurunan stunting

“ Setiap ASN BKKBN membina 5-6 Kecamatan dan akan terus berkoordinasi dengan para PKB yang bertanggungjawab di wilayah binaanya serta memantau kinerja, target dan capaian serta belajar bersama sama dalam menyelesaikan berbagai masalah program bangga kencana,” ujarnya.

“Dan juga melalui program ini akan ada penajaman program dan pembagian wewenang pengelolaan program hingga tingkat kecamatan,” tambah Dadi.

Pada saat yang sama Dadi  berharap 5 program yang dititipkan Mendukbangga bisa sampai ke tingkat lini lapangan, para PKB yang berkontribusi bagai tercapainya target quick wins antara lain Gerakan orang tua asuh cegah stunting, taman asuh sayang anak, gerakan ayah teladan, al supr apps tentang keluarga dan lansia berdaya. “Target sasaran dan isu program pembangunan keluarga mencakup pernikahan dini, ibu hamil, peran ayah, stunting, remaja hingga lansia. Semua ini untuk mempersiapkan pembangunan SDM unggul dan berkualitas menyongsong Indonesia Emas 2045,” terangnya.

Mengutip pesan Mendukbangga Wihaji, Dadi mengajak seluruh pegawai untuk selalu move on, melupakan masa lalu, menikmati masa kini dan melanjutkan masa depan. Hidup harus ada perencanaan dan punya determinasi serta jangan menunda pekerjaan karena menunda pekerjaan adalah bagian dari penderitaan. (SG.W-002)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *