Swarac Gapura
Bertempat di RM Sambel Hejo Jl. Letjen Mashudi Kota Tasikmalaya, Tim Formatur DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Jawa Barat dalam rangka Penetapan Pengurus DPC HKTI Kabupaten Tasikmalaya Periode Tahun 2025-2030. Sabtu (22/2/2025).
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) adalah organisasi sosial yang bertugas untuk menyejahterakan petani, penduduk desa, dan pelaku agribisnis. HKTI juga berperan sebagai jembatan penghubung antara petani dan pemerintah.
Tugas dan fungsi HKTI
*Menghimpun potensi petani Indonesia dan rukun tani
*Menggerakkan perjuangan petani Indonesia
*Menampung dan menyalurkan aspirasi petani dan penduduk pedesaan
*Meningkatkan pendapatan, harkat, dan martabat petani
*Menyejahterakan penduduk desa dan pelaku agribisnis
*Mempercepat sektor pertanian
*Memberdayakan rukun tani
*Meningkatkan regenerasi pertanian
*Memberikan edukasi kepada anak muda tentang pertanian
*Menjalin kerja sama dengan pemerintah untuk memprioritaskan sektor pertanian
HKTI merupakan organisasi nasional yang berdiri sendiri dan mandiri. HKTI dikembangkan berdasarkan kesamaan aktivitas, profesi, dan fungsi di bidang agrikultur dan pengembangan pedesaan.
H. Yayat. S. Andhie, S.E. M.M Ketua Tim Formatur DPD HKTI Provinsi Jawa Barat mengatakan bahwa dengan pembentukan DPC HKTI Kabupaten Tasikmalaya, harus secepatnya membentuk kepengurusan anak cabang, karena di Kabupaten Tasikmalaya ini ada 39 Kecamatan 351 Desa, hal ini anak ranting harus secepatnya dibentuk karena jaringan ini oleh HKTI bisa dipergunakan untuk bisa mengecek atau mendata seberapa banyak petani, gapoktan, dan seberapa banyak kebutuhan-kebutuhan petani, apa saja keluhan petani sekarang, baik dari gabah, pupuk, dan lain-lain karena ini penting.
“Kami HKTI baik Pusat termasuk Jawa Barat juga Daerah disesuaikan dengan program pemerintah masalah ketahanan pangan, jadi ketahanan pangan ini tidak hanya padi saja ada singkong, jagung dan lainnya sehingga bukan hanya untuk kebutuhan Kabupaten Tasikmalaya saja akan tetapi bisa disuply ke kota-kota lainnya, HKTI ini memang namanya kerukunan tani akan tetapi di dalamnya ada pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, perkebunan termasuk perikanan tambak, dan perikanan laut itu semua kita galakkan”, ungkapnya.
“Kami berharap para pemuda Kabupaten Tasikmalaya (Milenial) jangan terfokus saya harus ke kota mencsri kerja atau berniaga supaya lebih berwibawa, sedangkan pertanian lebih berwibawa karena di Jepang saja petani itu dihargai, karena para petani kalau tidak berproduksi orang kota tidak bisa makan, jadi anak-anak milenial ini jangan bergengsi yang penting bisa berhasil dapat uang banyak juga bisa makan, dan menjadikan makan orang banyak. HKTI dari Pusat, DPD sampai ke Daerah petaninya harus makmur bukan hanya semboyan saja, kalau petaninya makmur pasti masyarakat akan sejahtera,” pungkasnya.
Yayat Hidayat Ketua DPC HKTI Kabupaten Tasikmalaya terpilih yang sudah dilegalkan oleh Tim Formatur DPD HKTI Provinsi Jawa Barat, dalam langkah pertama kerjanya adalah memenuhi struktur organisasi yang ada di Kabupaten Tasikmalaya supaya menyamakan satu persepsi dalam rangka memenuhi percepatan, karena kalau hanya mengandalkan beberapa orang tidak akan tertangani, tapi kalau berdasarkan kesepakatan-kesepakatan musyawarah, sehingga bisa untuk memenuhi tuntutan dari DPD.
Identifikasi orang kalau secara keseluruhan mungkin sudah pada tahu, jangan sampai tukcing (dibentuk cicing) dari utara, selatan, timur dan barat keperwakilan distruktur kita ada, tinggal menunggu arahan dari para senior yang ada keterpanggilan dalam rangka pemberdayaan petani, dan bisa menjadi strategi pemerintah dalam rangka percepatan mendukung kesejahteraan masyarakat melalui program-programnya.
“Sumberdaya alam yang ada di tasikmalaya perlu disokong dan didorong oleh semua pihak, yang mudah-mudahan dengan kepercayaan adanya HKTI ini bangunkan kembali petani, buruh tani dan pengusaha yang berada di kabupaten Tasikmalaya bisa menjadi strategi pemerintah, membantu pemerintah dalam rangka percepatan peningkatan kesejahteraan di ketahanan pangan sesuai dengan kultur yang ada di Kabupaten Tasikmalaya, dan sesuai dengan kondisi daerah yang cocok dengan pertaniannya, dan kita akan bekerja dengan target semaksimal mungkin sesuai dengan keinginan organisasi dan keinginan pemerintah khususnya”, ungkap Yayat Ketua terpilih.
“Mudah-mudahan dengan adanya HKTI ini menjadi syahwat baru yang semangat untuk pemberdayan para petani milenial maupun petani yang sudah jelas petani, buruh tani tidak terganggu oleh alam baik situasi apapun, dan mudah-mudahan dengan munculnya HKTI ini dengan struktur yang baru bisa menghasilkan hal yang positif, suasana baru syahwat baru untuk kemajuan Kabupaten Tasikmalaya,”pungkasnya. (SG.W-011)