Swara Gapura
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mencanangkan Pogram Jabar Nyaah Ka Indung. Pencangan tersebut bertepatan dengan hari ulang tahunnya (Dedi Mulyadi, red) yang jatuh pada tanggal 11 April. Melalui program ini setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Barat harus mengangkat Ibu Asuh.
Pada hari sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat Dr. Siska Gerfianti langsung mengangkat ibu asuh. Tak hanya satu, Doksis –sapaan akrab Siska Gerfianti– langsung mengangkat tiga ibu asuh sekaligus.
“Mohon maaf saya terlambat. karena terlebih dahulu menemui dan menyampaikan secara simbolis dukungan kepada indung asuh. Dari sini langsung menuju ke Cianjur menghadiri pencanangan di Cianjur,” ujar Doksis saat menghadiri halal bihalal BKKBN Jawa Barat. Jumat ( 11/4/2024).
Disinggung alasan memiliki tiga ibu asuh sekaligus, Siska mengaku merasa memiliki tanggung jawab lebih seiring tiga jabatan yang diembannya sekaligus. Pertama sebagai Kepala Dinas DP3AKB, kedua sebagai Ketua TP PKK Jawa Barat, dan ketiga sebagai Ketua Tim Pembina Posyandu Jawa Barat. “Saya sudah melapor kepada Pak Gubernur bahwa kami seluruh ASN di DP3AKB Jawa Barat siap memiliki indung asuh. Sebagai ketua TP PKK Jawa Barat, saya juga sudah berkoordinasi dengan TP PKK Kabupaten/Kota dan menyatakan siap menyukseskan program Jabar Nyaah ka Indung,” ungkap Siska.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melalui postingan Instragramnya menegaskan Program Nyaah Ka Indung ini merupakan aktivitas sosial hidup, di mana para pegawai negeri atau ASN di seluruh Provinsi Jawa Barat dan para pegawai badan usaha milik daerah (BUMD) mengangkat ibu asuh. Menurutnya melalui program ini semua pegawai memiliki satu orang ibu asuh yang dibiayai dan diperhatikan setiap waktu
“Langkah ini sebagai upaya untuk meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi kaum ibu, terutama ibu-ibu yang mengalami nasib yang kurang beruntung dibandingkan yang lainnya. Hidup dalam keadaan miskin, lalu ditinggal suaminya, harus memiliki beban hidup di usia yang tua,” ujarnya.
Dia berharap kegiatan yang akan dilaksanakan massal di seluruh Provinsi Jawa Barat. Ke depan, Dedi berharap setiap pegawai memiliki data ibu yang diurusnya. Ini menjadi jalan untuk memuliakan seluruh kaum ibu di Jawa Barat. “Semoga dengan kegiatan tersebut bisa menaikkan kesejahteraan ibu yang ada di Jawa Barat. Juga, semoga program ini tepat sasaran kepada ibu yang membutuhkan,” pungkas Dedi. (SG.W-002)