PKK Provinsi Jawa Barat Luncurkan Program Nyaah Ka Indung Dan Nyaah Ka Budak

Swara Gapura

Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Barat langsung menindaklanjuti gerakan Jabar Nyaah ka Indung  yang diluncurkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pada 11 April 2025 lalu, Pelucuran tersebut dilakukan disela sela Halalbihalal Idul fitri 1446 H di sekertariat PKK Jawa Barat, Kamis (24/4)

“Hari ini TP PKK Jawa Barat mengangkat 10 ibu asuh yang berasal dari warga sekitas kantor PKK Jawa Barat. ke- sepuluh ibu tersebut mendapat bantuan uang tunas dan kebutuhan pokok,”ungkap Ketua TP PKK Jawa Barat Siska Gerfianti.

“Selain ibu asuh, PKK Jawa Barat melalui program Nyaah ka Budak mengangkat 10 anak untuk mendapat bantuan dari pengurus TP PKK . Pemberian bantuan dilakukan secara rutin baik program Nyaah ka Indung maupun Nyaah ka Budak,” tambahnya

10 penerima bantuan tersebut lanjut Siska, merepresentasikan bidang kerja TP PKK,  dimana  keempat bidang dan kelompok kerja memiliki  masing masing dua ibu asuh dan dua anak asuh. Sementara dua sisanya menjadi tanggung jawab ketua dan sekertariat

“Tolong setiap bulan datang langsung ke ibu asuhnya, ajak ngobrol sambil memberikan bantuan  agar mereka tidak merasa sendiri sehingga kehadiran PKK bisa langsung  dirasakan manfaatnya oleh keluarga Jawa Barat,” ujarnya.

Pada saat yang sama Siska juga berpesan bilamana ada masalah yang muncul ditengah tengah agar langsung dikoordinasikan dengan kader PKK setempat. Menurutnya akan sangat bagus bila masalah tersebut bisa langsung ditangani, namun bila tidak, PKK berkoordinasi dengan pemangku kepentingan dan aparat kewilayahan.

“ Misalkan kalau bertemu anak berkeliaran di jalan , Tanya sekolah atau tidak, putus sekolah atau tidak sekolah sama sekali, kemudian koordinasikan dengan Dinas Pendidikan untuk belajar di Paket A,B, atau C. Dan jangan lupa datanya diinput pada link yang telah disediakan”  terangnya

Di sisi lain Siska meminta Pengurus TP PKK mengembangkan program sesuai dengan perkembangan zaman. Menurutnya hal ini penting seiring adanya pergeseran usia ibu di masyarakat, bahkan sejumlah ketua TP PKK Kabupaten Kota berasal dari kalangan milenial dan zilenial.

“Kita tidak bisa hanya bergerak dikeramaian, program PKK harus selaras dengan perkembangan zaman sekaligus menyentuh langsung keluarga,” pungkas Siska.(SG.W-002)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *