Swara Gapura
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Ciamis melalui Bidang Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup menyelenggarakan sosialisasi terkait pengelolaan limbah padat organik dan limbah cair di dapur umum Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang juga dikenal sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman para pengelola SPPG dalam menerapkan sistem pengelolaan limbah yang ramah lingkungan di dapur umum. Dapur-dapur tersebut beroperasi untuk menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, sebagai bagian dari upaya mendukung program nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Kepala Bidang Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DPRKPLH Ciamis, Rini Valianti, menegaskan pentingnya pengelolaan limbah yang tepat agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.
“Limbah padat organik dan limbah air dari aktivitas memasak dan pencucian di dapur umum jika tidak ditangani dengan baik bisa mencemari lingkungan, merusak ekosistem, bahkan menjadi sumber penyakit,” ujar Rini dalam kegiatan yang digelar baru-baru ini.
Menurutnya, dapur umum yang menjadi tulang punggung program MBG harus menjalankan operasionalnya secara higienis, sesuai standar kesehatan, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Dalam sosialisasi tersebut, para peserta dibekali pemahaman mengenai pentingnya instalasi pengolahan air limbah (IPAL), pemilahan sampah organik, hingga penerapan metode pengelolaan limbah berkelanjutan yang sesuai dengan prinsip-prinsip sanitasi lingkungan.
“Kami berharap setelah kegiatan ini, seluruh pengelola SPPG di Kabupaten Ciamis mampu menerapkan manajemen limbah yang efektif agar dapur umum tidak hanya sehat secara pangan, tapi juga sehat secara lingkungan,” tambah Rini.
Program MBG sendiri merupakan inisiatif strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui penyediaan makanan gratis yang bergizi dan aman konsumsi. Oleh karena itu, dukungan terhadap keberlanjutan lingkungan menjadi aspek yang tidak terpisahkan dari keberhasilan program ini. (SG.W-028/mon)
