Swara Gapura
Desa Tenggerharja Desa yang berada di perbatasan dengan Kabupaten Majalengka yang dibentuk dari hasil musyawarah para tokoh masyarakat sehingga tanggal 3 Agustus dijadi hari berdirinya Tenggerharja. Desa Tenggerharja berdiri tanggal 3 Agustus tahun 1983 yang dulu menginduk ke Desa Sindangbarang dan di deklaraskan di Desa Sukamantri yang masuk Kewadanaan Panumbangan. Kata Tenggerharja menurut cerita orang terdahulu sangat mempunyai arti, Tengger artinya ciri atau tanda dan harja artinya makmur atau kaya, yang kemudian dapat diartikan bahwa Tenggerharja itu adalah ciri masyarakat Desa yang makmur gemah Ripah loh jinawi dan mempunyai karakteristik yang mandiri dan hormat kepada siapapun.
Tatanan pemerintahan desa Tenggerharja di mulai dari kepemimpinan beberapa tokoh masyarakat diantaranya Kuwu Bintang Kuwu Sumawidakrama dan Kuwu Sumawijayakusuma yang merupakan warga dusun Tengger tetapi masa pemerintahannya tidak dapat diketahui Dengan pasti karena tidak ada bukti ataupun prasasti tentang masa pemerintahannya dikala kependudukan Belanda dan Jepang pemerintahan Desa Tenggerharja sampai tahun 1982 bergabung ke Desa Sindangbarang dan tanggal 3 Agustus 1983 Desa Tenggerharja resmi terpisah dan Kepala Desa Tenggerharja pertama di jabat oleh A. Komar.
Tarso Suganda yang saat ini menjabat Kepala Desa Tenggerharja merupakan Kepala Desa terpilih dalam pemilihan Kepala Desa serentak tahun 2020 serta sebagai Kepala Desa ke-12 selama berdirinya Desa Tenggerharja yang terdiri dari lima kewilayahan diantaranya, Dusun Bojong, Cihonje, Tengger, Ciputih dan Dusun Cikareo, dengan konsep akan membangun masyarakat Desa Tenggerharja lebih baik. (SG,W-028/mon)