Diduga PLN Lalai Dalam Perawatan Jalur Lisrik Hingga Menyebabkan Korban

Swara Gapura

Salah seorang warga Desa Kertamandala Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis Meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik yang bocor dari Widclam disaat memegangi skur atau sling pancang tiang listrik disaat akan megambil ikan di kolam H. Utar pada hari Kamis tanggal 14/09/2023

Saat awak media swaragapura, mengunjungi keluarga korban, keluarga istri korban enggan berkomentar karena masih berduka. Pihak keluarga berharap dari pihak PLN dapat bertanggungjawab atas kejadian meninggalnya suami korban.

Kebocoran tersebut diakibatkan kabel listrik tertimpa pohon sehingga Widclam atau pengait kabel tertarik sehingga menimbulkan kebocoran yang menjalar ke skur atau sling pemancang tiang. Melihat kejadian tersebut terindikasikan ada kelalaian dari pihak PLN baik dari segi pelayanan dan maintenance atau pemeliharaan jalur listrik.

Saat awak media Swaragapura menyambangi PLN Rajapolah senin 18/09/2023 Pejabat Pelaksana K3L Ruslan menjelaskan bahwa “kami sudah konfirmasi ke personil PLN Panjalu bahwa hasil dari pengukuran skur yang berasal dari penahan tiang listrik itu 60v, tapi pada dasarnya kalau kita setrum ikan di sungai-sungai tegangannya dibawah 60v ikan mati, Tapi dikolam ikan ini tidak ada yang mati,” jelasnya.

“Namun kami tidak lepas tanggung jawab dengan kejadian kemarin bukan hanya dipihak korban saja akan tetapi dimasyarakat umum, Kami sudah minta ijin dari kepolisian dan minta ijin Babinsa sama keluarga korban juga dan kami bukan menghilangkan barang bukti tetapi takut kecelakaan dua kali untuk warga yang dekat ke lokasi dan Alhmdulillah dihari kedua hari Jumat kami melakukan perbaikan, semua kabel yang rusak kami ganti,prnarik tiang atau sekur kita pindahin jadi semua aman.dan semua pihak menyetujui,kami juga tidak lepas tanggung jawab segala biaya pemakaman dan tahlil kami sudah penuhi sepenuhnya,” paparnya

“Dan bukan hanya proses pemakaman saja yang kami pikirkan namun anak anak nya juga kami pikirkan, adapun yang menjadi tulang punggung keluarga sekarang adalah ibunya, maka anak-anak korban yang saat ini tidak ada tulang punggungnya maka kami juga mempunyai program-program yang bekerja sama dengan yayasan akan membantu dan dari pihak yayasan belum memastikan tidak tahu akan diberikan pendidikan atau modal usaha Insya Allah dua dua menunjang,” imbuhnya.

“Dan kami juga menunggu data dari pihak korban untuk diusulkan mendapatkan bantuan Pendidikan si anak atau modal usaha kelangsungan kedepannya papar,” ujar Ruslan.

“Harapan saya bukannya saya membela mana yang salah mana yang benar sama sama kita mengoreksi dan kepada masyarakat khususunya pelanggan PLN kalau misalnya ada pohon yang deket jaringan ada yang mencurigakan segera lapor karena untuk jaringan tinggi kita pantau tiap hari,” pungkasnya. (SG.W-025/awong)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *