Swara Gapura
Bertempat di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Jabar Fazar Supriadi Sentosa menghadiri kegiatan bimbiingan teknis (Bintek)sekaligus menberi arahan kepada puluhan bidan dan tenaga lini lapangan program bangga kencana se- Kota Bandung. Kamis (19/10/2023).
Menurut Fazar Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) merupakan potensi yang luar biasa dalam pelayanan KB. Menurutnya jika pelayanan KB di TPMB tercatat dengan benar di aplikasi Sistem Informasi Keluarga (SIGA) maka akan mendongkrak capaian pelayanan KB di Jawa Barat. “Untuk mendongkrak capaian pelayanan KB maka seluruh pelayanan KB di TPMB harus tercatat dengan benar di SIGA,” ujar Fazar.
Capaian peserta KB baru (PB) di jabar, lanjut Fazar, sampai bulan Agustus baru mencapai 32 persen. Dari persentase tersebut secara angka capaian masih banyak yang tidak terlayani, padahal pada praktiknya dilapangan para akseptor sudah terlayani. Hal ini sebagai akibat dari pencacat dan pelaporan yang belum maksimal. “Kami yakin , seluruh TPMB yang teregistrasi jadi klinik telah melaksanakan pelayanan KB , hanya saja mungkin ada perbedaan format pencacatan dan pelaporan sehingga tidak dapat terlaporkan kedalam sistem di BKKBN,” ujarnya
Ia menambahkan berdasarkah data sampai bulan Juni masih ada sekitar 25, 56 persen yang belum melaporkan hasil pelayananya. Oleh karena diharapkan semua petugas lapangan baik UPT maupun penyuluh KB/PLKB bisa membantu para bida menginput hasil pelayanan ke dalam SIGA. “Hanya saja untuk menginput hasil pelayanan KB di perlukan ada penyamaan persepsi terkait dengan format pencacatan dan hasil pelayanan KB di TPBM,” ujar Fazar.
Fazar juga berharap seterlah kegiatan Bimbingan teknis ini, para bidan dapat memahami dan menggunkan format R/1/KB dari BKKBN untuk mencatat akseptor yang dilayani sehingga dapat menjadi sumber data yang akurat. “Target peserta KB baru di Jabar tahun 2023 adalah 1.153.647 akseptor, dimana 185.700 akseptor adalah MKJP dan 699.169 akseptor KB persalinan, ” pungkasnya. (SG.W-002/toni jayalaksana)