Swara Gapura
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) BKKBN Wihaji menilai kinerja program Pembanggunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Jawa Barat berhasil. Hal ini dibuktikan dengan angka kesertaan KB tinggi dan kelahiran total atau total fertility rate (TFR) rendah.
“TFR sekarang 2,1 , Jawa Barat sudah 2,03 dibawah nasional. Ini sudah sesuai dengan prasyarat pemduduk tumbuh seimbang dimana TFR 2,1 dan NRR 1” ungkap Wihaji saat ditemui disela sela rapat koordinasi bidang kesejahteraan rakyat bertajuk” Gawe Rancage Pa Kades jeung Pak Lurah” di Bale Asri Pusdai Jawa Barat Kota Bandung. Senin (28/4) lalu
Yang lebih penting lagi adalah tingkat kesadaran kesehatan, kemudian pengendalian penduduk bagi masyarakat prasejahtera . Menurut Wihaji pengendalian penduduk melalui kontrasepsi merupakan salah satu upaya menyambut periode bonus demografi untul kemudian menciptakan kesejahteraan rakyat.
“Dengan kerja sama yang baik permasalahan dilapangan khususnya terkait dengan kependudukan akan cepat terselesaikan. Insyaalah nantinya Jawa Barat akan lebih baik, dan saya percaya Pak Gubernur mempunyai kekuatan untuk itu,” terangnya.
Sementara itu ditempat yang sama Gubenur Jawa Dedi Mulyadi menjanjikan tambahan insentif yang bersumber dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. insenti tersebut diberikan kepada suami yang bersedia menjadi akseptor KB pria vasektomi Rp. 500 ribu. Hal ini salah satu upaya untuk menekan angka kelahiran “Program konkretnya Jawa Barat memiliki program Abdi Nagri Nganjang ka Warga. Program ini bertujuan untuk mendekatkan pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat,”ujarnya.
“Selain pemberian insentif bagi peserta KB pria, pemprov jabar juga memberikan sembako bagi ibu ibu,” pungkas Dedi. (SG.W-002)