Swara Gapura
Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Sesmendukbangga)/ Sekretaris BKKBN Budi Setyono berjanji untuk memperkuat organisasi jurnalis khususnya Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB). Pada tahap awal penguatan akan dilakukan di provinsi Jawa Barat dengan menggandeng pengurus IPKB Jawa Barat untuk menyelenggarakan workshop jurnalis kependudukan. “Membangun kolaborasi adalah hal yang penting, termasuk dalam mengembangkan komunitas jurnalis. Yang pertama kita bikin di Jawa Barat kegiatan diklat kependudukan untuk wartawan,” ungkap Budi saat.
Keberadaan media sangatlah penting dalam membangun kesadaran public. Menurut Budi para jurnalis merupakan agen utama dalam menyebarluaskan informasi pembangunan kependudukan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) dan relevansinya dengan persoalan negara “Dalam menyebarluaskan informasi kita perlu bergerak bersama terutama yang tergabung di IPKB. Kita punya mimpi untuk mewujudkan Indonesia Emas,” tegas Budi.
Di sisi lain, Budi mengaku belum mendapatkan laporan terkait keberadaan IPKB sebagai wadah jurnalis di tingkat nasional pasalnya baru bergabung dengan kemendukbangga/BKKBN tahun 2025. Karena iitu sangat surprise melihat peran aktif IPKB Jawa Barat khususnya semarak publikasi program Bangga Kencana di jejaring media mitra IPKB Jawa Barat.
“Saya akan merevitalisasi kelembagaan IPKB tingkat nasional setelah Jawa Barat. Dan berjanji untuk meminta unit terkait menginisiasi kegiatan pendahuluan dalam rangka konsolidasi IPKB dan pengembangan kapasitas jurnalis,” tutur Budi.
Ditempat yang sama Ketua IPKB Jawa Barat Najip Hendra, SP, mengaku sangat bersyukur bisa berdialog langsung dengan Sesmendukbangga. Secara khusus Najip meminta Kemendukbangga untuk proaktif melibatkan kalangan jurnalis dalam membangun kesadaran masyarakat tentang kependudukan dan pembangunan keluarga.
“Selain mencerdaskan masyarakat, jurnalis juga punya posisi strategis melakukan advokasi program kepada pemangku kepentingan karena jurnalis bisa leluasa memberikan penguatan bahkan memberikan koreksi kebijakan,” ujarnya.
Untuk itu lanjut Najip, jurnalis perlu mendapatkan pemahaman secara utuh terkait program kependudukan dan pembangunan keluarga. Pemahaman komprehensif bermanfaat dalam membangun konstruksi berita dan penyajian data kepada pembaca serta untuk menghindari kekeliruan dan menafsirkan data menjadi bacaan yang mudah dipahami. “Dalam empat bulan terakhir jejaring media IPKB Jawa Barat menerbitkan sedikitnya 800 berita atau rata rata 200 per bulan,” ungkapnya.
“Dan diluar pemberitaan, IPKB Jabar juga terlibat dalam sejumlah program misal menjadi narasumber, moderator, juri, kelompok kerja serta terlibat aktif dalam penulisan buku berisi praktik pelayanan KB pascapersalinan di Jawa Barat,” tambah Najip.
Ia juga menambahkan, keberadaan IPKB merupakan simbol dukungan media terhadap program Bangga Kencana sekaligus partisipasi public di dalam mensukseskan pembangunan khususnya kependudukan dan pembangunan keluarga. “Meski demikian tentunya tidak boleh melupakan tugas utama yakni mengawasi harus tetap berperan sebagai watchdog dan mengingatkan apabila ada hal hal yang menyimpang,” pungkas Najip. (SG.W-002)