Swara Gapura
Ratusan Masyarakat Kabupaten Cirebon antusias menghadiri kegiatan kampanye Percepatan Penurunan Stunting (PPS) tingkat Kabupaten Cirebon yang diselenggarakan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat (Jabar) di Gedung BPU Bagas Raya Cirebon. Rabu (31/1/2024).
Hadir sebagai nara sumber, Kepala BKKBN Jabar Fazar Teguh Santosa, Deputi Bidang Advokasi, Pergerakan dan Informasi B KKBN Sukaryo Teguh Santoso dan anggota DPR RI Jabar 8 ( Kota, Kabupaten Cirebon,Indramayu) Netty Prasetiyani.
Fazar menuturkan ada lima cara mencegah stunting yakni asupan gizi, pola asuh, layanan kesehatan, akses air bersih dan penikahan muda. Menurutnya jika hal tersebut dijalankan dengan baik dan benar oleh masyarakat maka anak tidak akan terkena stunting.
“Rata rata tinggi badan masyarakat Indonesia masih dibawah standar dan kecerdasannya masih unggul Negara lain. Hal ini harus diselesaikan bersama sama pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat, salah satunya dengan mencegah stunting” ujarnya.
“ Target Indonesia tahun 2045 harus tercapai dan zero stunting di Jabar harus terwujud oleh sebab itu diperlukan kerjasama antara pemerintah dengan berbagai elemen masyarakat” tambah Fazar
Sementara itu Teguh juga menuturkan, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan cara memberikan Air susu ibu (ASI) eksklusif pada balita usia 0-6 bulan karena Asi merupakan suplemen terbaik dan memberikan makanan pendamping pada anak serta ikut program keluarga berencana (KB). “Selain memberikan ASI, untuk mencegah stunting juga harus menghindari hamil usia muda dan terlalu tua serta harus ikut program KB agar kehamilan bisa diatur,” terangnya.
“Dan bagi masyarakat yang ikut kampanye stunting diharapkan dapat menyampaikan kembali kepada kerabat, dan tetangga tentang percegahan stunting agar target zero stunting di Jabat tercapai,” tambah Teguh.
Di tempat yang sama Netty Prasetiyani mengatakan kasus anak stunting di Indonesia masih di kisaran angka 20 persen dan rata rata kasus anak stunting terjadi pada keluarga yang ekonominya tergolong rendah. Menurutnya upaya pencegahan stunting akan lebih mudah daripada mengobati. “Persoalan ini menjadi tugas bersama antara pemerintah dan berbagai elemen masyarakat. Dan saya selalu menggaungkan kepada masyarakat ayo cegah stunting,” katanya.
Netty menambahkan penyakit anemia merupakan salah satu penicu terjadinya stunting pada anak maka bilamana ada remaja yang terkena penyakit anemia harus segera diobati karena akan perngaruh terhadap kehamilan. “Dari kanpanye pencegahan stunting diharapkan bisa dipahami dan dimengerti dengan baik oleh masyarakat serta ikut menerapkan pola hidup sehat dan menjaga asupan gizi,“ pungkasnya. (SG.W002/toni jayalaksana)